Kamis, 28 Mei 2009

Peyek Uceng



Peyek uceng ini adalah makanan khas dari Kabupaten Blitar.
Uceng (spesies Nemacheilus) adalah ikan air tawar, biasanya hidup di sungai yang airnya jernih dan mengalir deras. Ikan ini bentuknya bentuknya bulat dan memanjang kira2 sebesar jari kelingking, tidak bersisik dan terdapat garis-garis vertikal hitam di badannya. Ikan ini merupakan ikan air tawar yang belum tersentuh pencemaran.
Cara mendapatkannya langsung dijaring di sungai, atau menggunakan perangkap semacam "wuwu" yang ukurannya kecil. Wuwu kecil itu di bagian tutup depan dikasih umpan nasi yang dilumatkan dan dicampur bawang putih. Sore dipasang dengan cara dibenamkan ke dalam air sungai, pagi harinya diambil, uceng sudah masuk perangkap. Pernah juga ada upaya budidaya Uceng, agar tidak merusak ekosistem sungai. Namun upaya itu gagal sehingga mengandalkan bahan baku yang di dapat langsung di alam seperti di kali Lekso yang merupakan jalur aliran lahar Gunung Kelud, bisa anda bayangkan sungai ini penuh dengan batuan material gunung kelud dan airnya sangat bening dan deras ditambah hawa pengunungan yang sejuk menjadikan airnya dingin dan segar.

Mengamati uceng di alam, sungguhlah menarik. Karena selain dia menyukai perairan jernih, si kecil ini sangat piawai dalam melakukan salto, dan umumnya mereka melakukan semacam kontes ketangkasan melawan arus, kala menemukan jeram-jeram kecil. Uceng di Indoensia bisa dikatakan teri-nya air tawar. Namun di Thailand, spesies ikan ini juga menjadi salahs atu komoditas perdagangan ikan hias.
Di beberapa daerah di Indonesia, ikan ini dieksploitasi untuk dijadikan bahan pembuatan makanan. Blitar menjadi salah satunya. Kalau anda pernah mendengar peyek uceng, ataupun pecel tumpang uceng, itulah menu yang menjadi hasil akhir pengolahan uceng tersebut.
Bisa pesan disini ............Eka NS-Blitar
Catatan : 250 gr - Rp. 20.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar